Ketika kejujuran mencurah hati, tak mampu bibirku membisu
ketulusan hati kau nilai sebagai pemindai kesalahan di masa lalu
ikhlas hatiku pun membuatmu melayang menapaki awan
dan enggan untuk menolehku
Tapi akku tidak terpenjara dengan kegelapan ini
biarlah, biarkan aku berjalan sendiri dalam gelapnya malam
karena hatiku bisa menerangi, aku akan beranikan diri
sampai ku temukan pengisi hati di pagi nanti
Gundah hati akan terobati, cinta akan terganti
berdoa kepada sang pemberi, sambil menunggu pagi
karena kehidupan ini tiada yang kekal abadi
selain cinta kasih ilahi robbi
Ya....Robbi yang maha tinggi
betapa lemah hambamu ini
bukankah hati
anugerah terindah yang engkau beri
Ketika malam tak berbintang, bulan tak purnama
Saat merah dan putih tak melambai lagi di angkasa
Waktu api dan bara tak lagi beersama
Dan pagi pun tak kunjung datang
Aku tetap disini, menunggu fajar menabur warna
Berharap hanya kepada Tuhanku dan biarkan
Hamburan debu-debu itu melayang
Sirna di telan cahaya pagi
Written by :
Mahmud Alkausari Pulungan
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca artikel ini.ketik kritik dan saran anda